JAKARTA Fashion Trend (JFT) membuka kegemerlapan dunia fashion Tanah Air di awal 2024. Digelar di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, kali ini mengangkat tema Cyber-Xotic, perpaduan antara kecepatan digital dan budaya lokal Indonesia dalam tampilan busana yang futuristik namun tetap terjangkau.
Taruna Kusmayadi, Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC), sebagai pelaksana IFC 2024, bercerita, IFC yang terbentuk pada 2015 sampai saat ini sudah memiliki 14 chapter yang salah satunya berada di Jakarta. IFC chapter Jakarta inilah yang kemudian menggagas pelaksanaan JFT setiap tahunnya.
Pergelaran JFT sendiri setiap tahunnya selalu menggambarkan fashion trend yang sedang berkembang, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. JFT diperuntukkan bagi anggotanya dan di luar itu, di mana masing-masing desainer ditantang untuk mengeluarkan koleksi terbaru setiap tahun.
Alasan diselenggarakannya JFT sendiri adalah sebagai wadah ekspresi para desainer, di mana hasil karya mereka nantinya dapat dikonsumsi konsumen, dikenakan, dan diikuti. Jadi, IFC merupakan kumpulan desainer yang memiliki usaha, yang bisa dibeli oleh masyarakat luas dengan kualitas terbaik dan harga yang bersahabat.
“Ya, seperti itulah perjalanan JFT tiap tahunnya. Untuk kali ini, kita angkat tema Cyber-Xotic yang merupakan peleburan tampilan yang out of the box, sedikit futuristik, tapi dari sisi harga tetap affordable,” kata Erika Ardianto, Local Chairman IFC Chapter Jakarta, ditemui Farah.id di press conference JFT 2024 di Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2024).
Menurut Erika, ada yang Istimewa pada pelaksanaan JFT tahun ini, yaitu lokasi yang baru (Sarinah) dan menghadirkan teman-teman desainer dari Indonesia bagian timur, khususnya Sulawesi Tenggara.
“Sarinah kita pilih sebagai venue lokal yang mendukung produk global untuk mendunia. Dan tahun ini, kita sengaja mengajak teman-teman desainer dari Buton dan Indonesia Timur untuk bergabung agar koleksinya memiliki nilai kompetensi yang tinggi,” jelas Erika, di lokasi yang sama.
Ichwan Toha, sang konseptor Cyber-Xotic memaparkan, ada kejenuhan yang muncul terhadap mode 80-an. Dan ia menilai, sudah saatnya mode 90-an kembali dengan dukungan penuh teknologi.
“Kenapa eksotik, karena IFC sendiri selalu mengusung tema keberlanjutan, di mana penggunaan wastra Nusantara di kedepankan. Dan kali ini, agar lebih bergairah, kita kolaborasikan dengan teknologi yang memainkan detail berani dan warna-warna yang cantik,” ujar Ichwan.
Ruang Suharto yang digunakan untuk pergelaran JFT tahun ini diakui Pangesti R Budiman, perwakilan Sarinah, baru dua bulan ini dibuka. Ada nilai sejarah sendiri dari ruangan tersebut, seperti pemilihan warna cat dinding yang diambil dari warna jas yang sering dikenakan Presiden kedua RI.
“Sarinah sendiri punya mandat langsung dari pemerintah untuk menjadi panggung Nusantara yang memamerkan karya anak bangsa. Itulah alasan mengapa kami siap berkolaborasi dengan IFC untuk penyelenggaraan JFT 2024 ini,” ucap Pangesti.
KOMENTAR ANDA